Trip Jakarta ke Banyuwangi I

Ternyata cukup sulit mendapatkan informasi terkini mengenai akomodasi dari Jakarta menuju Banyuwangi. Kebanyakan dari Traveller memilih naik Pesawat atau Kereta (Transit Surabaya). Ditengah kondisi pandemi, ada persyaratan terbaru untuk pelaku perjalanan domestik; sertifikat vaksin. Kebetulan sekali teman saya baru vaksinasi dosis pertama, jika memaksa berangkat harus merogoh kocek tambahan untuk tes Antigen atau PCR. Nah, muncul ide memilih transportasi yang pemeriksaan sertifikat vaksin-nya paling minimum. Maka Bus menjadi pilihan kami. Terminal rasanya tidak seketat Stasiun atau Bandara, cukup aman menyembunyikan satu orang yang tidak memenuhi persyaratan vaksin.

Kami memilih Bus Damri Jakarta - Banyuwangi dengan harga tiket Rp. 380.000 melalui aplikasi Traveloka, dengan titik keberangkatan dari Terminal Pulogebang. Tepat pukul 15.00 wib kami meninggalkan terminal, berhenti di exit tol Kemayoran untuk menjemput penumpang. Hampir semua kursi terisi, tentu dengan tujuan yang beragam. Ada yang menuju Probolinggo, Surabaya, Jember dan Banyuwangi.

Sekitar pukul 17.30 wib, Bus berhenti di rest area. Setiap penumpang mendapatkan tiket makan gratis. Kami makan dengan model prasmanan, persis seperti video yang diunggah konten kreator di YouTube. Bagi saya (orang yang santai), waktu pemberhentian Bus cukup singkat. Kita harus sholat ashar, makan, ke toilet, dan sholat maghrib dengan cepat. Apalagi bagi perokok. Pokoknya jangan kelamaan ngobrol ya.

Pukul 18.05 Bus melanjutkan perjalanan, beberapa jam berlalu dengan kondisi jalan yang cukup padat. Tengah malam, jalanan mulai dipenuhi dengan Bus, Truk dan kendaraan besar lainnya. Hampir semua penumpang memejamkan mata. Oh iya Bus Damri memiliki fasilitas colokan setiap kursi ya, jadi jangan khawatir hp low. Kalo gak bisa merem, bisa nonton film atau berselancar di media sosial.

Pukul 06.00 wib, matahari menerpa atap bus. Mentari menembus kaca bus. Rem pak supir yang tengah memarkirkan bus, membangunkan beberapa penumpang. Bus berhenti untuk istirahat di daerah Glenmore, Jawa Timur. Perbatasan Jember - Banyuwangi. Beberapa orang memesan minuman hangat, ada juga yang membeli kudapan khas Glenmore, Bakpia. 

Setengah jam berlalu, bus kembali melaju. Kondisi jalanan sepi, saya coba menghubungi biro jasa penyewaan sepeda motor. Mengirim lokasi terkini melalui WhatsApp, supaya tidak ada yang menunggu terlalu lama. Saya janjian di Terminal Karangente (Brawijaya). Semalam saya coba cari penyewaan sepeda motor dengan harga yang paling menarik, akhirnya ketemu dengan harga Rp. 75.000/hari untuk motor Honda Beat, include helm dan jas hujan. 

Akhirnya kami tiba di terminal Karangente, sekitar pukul 08.00-an. Beberapa orang langsung menghampiri menawarkan jasa transportasi dan menanyakan tujuan kami. Ada jasa antar dari terminal menuju Paltuding Kawah Ijen  dengan harga Rp. 150.000/orang. Beruntung kami sudah memesan sepeda motor. Jadi kami langsung masuk ke ruang tunggu (Terminal karangente menyediakan ruangan khusus untuk penumpang), kondisi ruangannya cukup nyaman dan bersih.

Setelah sepeda motor tiba, kami langsung memberikan jaminan (KTP/STNK) dan uang deposit Rp. 200.000/motor. Lalu kami langsung bergegas menuju tempat wisata, dengan bawaan yang cukup banyak (memenuhi dashboard motor). Kami sangat antusias menikmati pagi hari yang cerah di ujung Pulau Jawa. Cukup banyak destinasi wisata kami pada hari pertama. Kalau ada pepatah waktu adalah uang, maka kami sedikit mengedit, waktu adalah perjalanan. Oh iya, total waktu yang ditempuh Bus Damri, dari Pulogebang ke Karangente sekitar 17 jam ya, dengan catatan berhenti 2x (30 menit sekali berhenti). Cukup lama jika dibandingkan dengan Pesawat yang hanya menghabiskan waktu 2 jam-an. 

Untuk cerita perjalanan dan destinasi wisata selama di Banyuwangi, silakan baca artikel lainnya ya. Semoga informasi ini membantu 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai kalian yang merasa, bacalah! Mahasiswa Angkatan 2011 Diimbau segera selesaikan kuliah

Biar Tuhan yang Menilai, Ragam Ekspresi Beragama