Ketika "Corona" Berbicara Mengenai Indonesia Lagi

Panjang cerita corona mengenai Indonesia, padahal belum berpuluh-puluh tahun mereka singgah di Bumi Nusantara. Belum lama tetapi rasanya mereka sudah mengenal Indonesia. Apa lagi yang mau dikatakan "Corona" mengenai Indonesia? Mari kita berandai-andai kembali, merenung kembali. Berimajinasi tidak pernah salah, dan tidak membuat kita lelah.
Kini, pertanyaan berlanjut. Bukan dari "corona" lainnya, tetapi dari seorang jurnalis yang sedang mencari berita. Begini, dek covid. Mengapa kamu ini dapat menyebar dengan cepat di Indonesia? Sampe lebih banyak yang meninggal lho daripada yang dapat disembuhkan? Saya bingung. "Dengan senang hati saya menjawab, semoga ini dapat menjadi evaluasi Bangsa kalian dan menjadi perenungan tiap-tiap orang di Indonesia. Kami sejujurnya tidak mengincar, tidak memilih-memilih. Dengan berat hati, kami mengunjungi Indonesia, wong sebenarnya kami tidak terlalu suka di daerah Tropis gini kok. Cuma ya kalian aja bandel, keblinger, negara-negara lain sudah menutup wilayahnya agar terhindar dari kami. Kalian malah membuka pintu, malah saya dengar memberi insentif kepada orang luar yang datang, apa benar? Bukannya saya sombong atau takabur, biar saya kecil begini, tidak kasat mata begini, ya jangan ditantangin, jangan dibercandain, sekarang tau sendiri kan akibatnya? Negara-negara yang protektif saja tetap ada yang kena. Apalagi negara kalian, yang ngasih diskon. Saya juga tahu, di negara kalian banyak dukun-dukun hebat, sakti mandraguna, tetapi tidak ada gunanya. Karena beda kamar, saya bukan ada diruangan yang sama dengan mereka. Ranah kita tuh dunia medis, bukan dunia ghaib, jadi tolong bedakan ya. Kita cepat menyebar disini, karena kan awal bulan maret sampe dipertengahan masih banyak kerumunan, malah masih banyak orang luar yang masuk ke negara kalian. Ketika orang-orang beraktivitas, berkontak fisik ya kita berpindah, kita menyebar. Oiya, untuk soal yang satu. Memang banyak yang meninggal, saya turut berduka cita. Maaf! Tetapi, ya mau bagaimana, fasilitas kesehatan kalian lho yang bobrok, penyeleggara negara kalian yang tidak sigap, tidak responsif, tidak ada solusi cerdas untuk menangani masalah kemanusiaan. Terlalu ngebet dengan ekonomi, kalau kata temen-temen saya. Lho, kamu berani tanya-tanya saya? Tidak takut saya masuki badannya?" 

Sorry to say nih dek covid, saya kan sudah pakai baju Astronot gini. Jarak kita juga lebih dari 2 km dek, kan kita ngobrolnya via telpon, bagaimana sih jangan takut-takutin dong, nanti saya tutup nih telponnya. Jadi benar kalian tidak suka hidup di negara Tropis? Oiya, kamu ada pesan tidak kepada orang-orang yang hari ini terjangkit? Dan, pesan kepada orang-orang yang belum terjangkit? Eh saya lupa, sejak kapan kalian dapat berbicara bahasa Indonesia dengan logat daerah jawa begitu? "Eh iya kita tidak tatap muka ya ini, lha anda ngapain pake baju astronot kalo kita bicara jarak jauh? Orang Indonesia emang sukanya Guyon! Juaaaancoooook! Wes saya jawab lah pertanyaan anda satu persatu. Sebenarnya tidak suka, tetapi ketika tiba disini. Kita adaptasi biar kita bisa tetap hidup, naluri alamiah namanya. Saya agak melompat ya, kita bisa berbahasa Indonesia sejak kapan? Kita kan virus, bukan manusia. Langsung bisa kita, jangan aneh-aneh deh, dikira saya hanya bisa satu dua bahasa seperti anda? Fucek! Saya teruskan ya, kepada orang-orang yang terjangkit hari ini, jaga imun diri kalian masing-masing, dengarkan arahan medis dari para dokter, konsumsi makanan dan minuman yang dapat menghambat dan membunuh kita seperti rekomendasi dokter, giatkan pola hidup sehat, dan jaga jarak dengan orang lain. Kesempatan kalian hidup besar kok, yang sekarang kalian alami kelak nanti akan menjadi pengalaman berharga. Saya doa kan, kalian semoga lekas membaik, dan diberi kesembuhan untuk semua. Kepada orang-orang yang belum, dan (mudah-mudahan tidak akan terjangkit), tolong cari informasi mengenai kita, literasi itu penting agar kalian dapat bertindak dengan benar. Jangan panik ya cukup waspada. Coba mulai giatkan pola hidup bersih dan sehat, antara tawakal dan takabur jaraknya tipis ya. Jaga orang-orang disekitar kalian, cukup dengan cara jaga jarak aman. Saya rasa kalo kalian waspada dan tahu banyak informasi mengenai kita, kalian akan aman, sehat sentosa, amin. Oiya, don't self diagnosed better to consult with experts."

Ya emang, orang Indonesia ya begini dek. Dalam kondisi sekacau apa pun ya guyon. Kita ahli bersykur! Bukan ahli mengolah kekayaan alam, sejak dulu. Jadi kapan kalian rencana angkat kaki dari Indonesia? Saya kasih diskon lho dek! Terlahir, eh maksudnya Terakhir, apa kesan dan pesan untuk Bangsa Indonesia? "Guyon itu bagus banget loh, tetapi harus tetap pada porsinya. Tolong bilangin ya kepada mereka, kalo ditunjuk sebagai penyelenggara negara ya jangan guyon juga! Fatal eh akibatnya. Rencana kita angkat kaki dari sini ya tergantung kalian. Kalo kalian serius melawan kami, melakukan protokol yang benar, punya kebijakan yang tepat sasaran dengan segala konsekwensinya ya kita akan cepat angkat kaki. Sorry to say ya kak, kita gak suka diskon-diskonan! Saya belajar banyak dari Indonesia, kearifan lokalnya luar biasa, keindahan alamnya luar biasa, sekaligus saya luar biasa tercengang melihat Indonesia, ironi sekali kehidupan disini. Pada suatu negeri yang rupanya seperti surga, banyak gelandangan di-tepian, berjubelan orang-orang yang berebut makanan, lari kemana semua kekayaan kalian? Dihisap bumi kembali? Atau ada perampokan besar-besaran yang luar biasa canggih? Indonesia adalah contoh negara babak belur yang masih bisa berdiri tegak, seraya para pemimpinnya berkata 'kita negara kuat' padahal aslinya sudah banyak luka dimana-mana. Pesan saya begini saja, Tolong jangan manfaatkan watak orang Indonesia yang nerimo, yang ahli bersyukur. Orang-orang yang seperti itu kalo sudah ngamuk bahaya lho! Satu lagi, Indonesia bukan hanya untuk kalian (para manusia), Indonesia itu padat penghuninya, dari besar sampai kecil banget kayak saya ini. Jaga keseimbangan Indonesia ini, jangan seenak jidatmu. Bangsa yang besar bukan bangsa yang orang-orangnya ahli berkelakar. Bangsa yang besar adalah bangsa yang orang-orangnya mampu melakukan segala hal dengan benar. Lekas membaik Indonesia! #DiRumahAja #TolakDaruratSipil 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wahai kalian yang merasa, bacalah! Mahasiswa Angkatan 2011 Diimbau segera selesaikan kuliah

Biar Tuhan yang Menilai, Ragam Ekspresi Beragama