Postingan

Waktunya Letnan Jenderal Prabowo Subianto

Universitas Gadjah Mada berkolaborasi dengan Narasi mengadakan diskusi bakal calon Presiden, mereka menghadirkan 3 kandidat yang hampir resmi nyapres. Saya tidak akan me-reviu acaranya Najwa Shihab. Tetapi, ada hal menarik disana dari sosok bacapres paling senior, Prabowo Subianto. Mulai dari mengeluh karena usahanya yang mandek selama 20 tahun, sampai gestur tubuhnya berjoget yang lumayan lentur untuk ukuran mantan prajurit tempur.

Narasi yang menggantung tanpa sumber, tidak memiliki kredibilitas

Gambar
Jika pada akhirnya kita harus menerima semua yang terjadi, bersyukur atas apa yang kita dapatkan, dan tetap menjalani kenyataan yang tidak sesuai keinginan. Mengapa kita harus bersusah payah mengupayakan impian? Cita-cita? Bukankah seharusnya jika kenyataan tidak sesuai keinginan, kita harus walk out untuk menjalaninya? Apa perlu kita bersyukur atas impian yang tidak terjadi? Bukankah kita harusnya tidak dapat menerima kehidupan setelah gagal meraih cita-cita?

Karsa

Mahluk hidup, tanah, langit, dan seluruh semesta itu diciptakan oleh sang pencipta. Sang pencipta memiliki kuasa penuh atas ciptaannya, meski salah satu mahluk-Nya diberikan keleluasaan. Ya, manusia dibekali akal pikiran dan perasaan hati nurani. Atas bekal itu, manusia juga diberi tugas menjadi khalifa. Dalam berbagai sudut pandang, bisa dianggap khalifa atas dirinya, atas keluarganya atau atas semua ciptaan Tuhan, manusia diberi tugas untuk mengelola semesta raya ini. Karena akal pikirannya, manusia dirasa mampu mengkoordinasikan segalanya supaya menghasilkan kebaikan dan keindahan. Tetapi tidak mengubah, bahwa sang pencipta yang menentukan, sesuai kehendak-Nya. Bicara kehendak, apakah manusia berada dalam posisi dan porsi yang mampu untuk berkehendak? atau manusia berada dalam posisi berupaya, berusaha untuk mencapai apa yang mereka tujukan. Lalu menunggu hasil, kehendak sang pencipta. Nampaknya, manusia hanya memiliki rasa, bukan karsa.  Karsa terlalu tinggi jangkauannya untuk ...

Trip Jakarta ke Banyuwangi I

Gambar
Ternyata cukup sulit mendapatkan informasi terkini mengenai akomodasi dari Jakarta menuju Banyuwangi. Kebanyakan dari Traveller memilih naik Pesawat atau Kereta (Transit Surabaya). Ditengah kondisi pandemi, ada persyaratan terbaru untuk pelaku perjalanan domestik; sertifikat vaksin. Kebetulan sekali teman saya baru vaksinasi dosis pertama, jika memaksa berangkat harus merogoh kocek tambahan untuk tes Antigen atau PCR. Nah, muncul ide memilih transportasi yang pemeriksaan sertifikat vaksin-nya paling minimum. Maka Bus menjadi pilihan kami. Terminal rasanya tidak seketat Stasiun atau Bandara, cukup aman menyembunyikan satu orang yang tidak memenuhi persyaratan vaksin.

Dialog Ketidaktahuan I

"Hi, tidurlah! Hari sudah larut, istirahat sejenak. Nanti kembali lagi, dengan ikhtiar-mu yang terbatas dan tidak pernah optimal itu." Sebagian dari diriku berkata, dengan intonasi lemah lembuh setengah menghasut.  Tidur? Bagaimana bisa? Waktu-ku terbatas. Rasanya sia-sia kalau dihabiskan hanya untuk tidur. Aku berkata dalam hati.  Lalu, aku intropeksi sejenak. Melihat kembali bagaimana aku menghabiskan waktu, melewati pagi, siang dan malam hari. Ah, terlalu banyak yang sia-sia. Bahkan, aku melihat kenyataan bahwa diriku hidup dalam ketidaktahuan. Miskin pengetahuan, minim ilmu, tidak memiliki spesialisasi kemampuan. Bahkan sedihnya, aku tidak memiliki keinginan.  "Kamu bagaimana mau punya keinginan, memang hidupmu ini punya tujuan? Apa tujuanmu hidup? Ha!" Sebagian dari dirimu nyeletuk. Menambah keruwetan dengan pertanyaannya, dan memaksaku berpikir lebih jauh. Melintasi ruang waktu, guna menemukan titik balik pada diriku. Karena ingin menyanggah pertanyaan sialan ...

Puan yang Istimewa

Mungkin salah satu alasan kedua orang tuaku memberi nama adik bontotku Puan Safana Maharani adalah karena ingin nasib baiknya seperti sang cucu Proklamator Indonesia. Nasib baiknya tidak berhenti saat ia di lahirkan sebagai seorang perempuan, berlanjut karena ia merupakan anak dari Presiden RI ke-5. Kini, nasib baik itu beralih makna menjadi kata Istimewa, karena sikapnya yang tertangkap kamera dalam carut-marut perjalanan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibuslaw.  Perempuan yang kini menjabat sebagai ketua DPR RI ternyata mempunyai grafik karir yang cemerlang dalam perpolitikan tanah air. Saya hanya melihat hasil dan tidak ingin mengulas bagian dari prosesnya. Penyandang gelar Honoris Causa kini, memiliki peran penting dalam perubahan Bangsa skala lima tahunan. Jabatannya sebagai Ketua DPR bukan beban yang mudah, karena banyaknya tugas dan persoalan yang harus ia tuntaskan. Jabatan mulia itu sekarang menuai kontroversi, tatkala Puan dengan cepat dan sigap mengadakan sidang paripu...

Ketika "Corona" Berbicara Mengenai Indonesia Lagi

Panjang cerita corona mengenai Indonesia, padahal belum berpuluh-puluh tahun mereka singgah di Bumi Nusantara. Belum lama tetapi rasanya mereka sudah mengenal Indonesia. Apa lagi yang mau dikatakan "Corona" mengenai Indonesia? Mari kita berandai-andai kembali, merenung kembali. Berimajinasi tidak pernah salah, dan tidak membuat kita lelah.

Ketika "Corona" Berbicara Mengenai Indonesia

Indonesia babak belur terjangkit wabah yang bernama virus corona. Pasien positif, korban meninggal, pasien dalam pengawasan hingga orang dalam pemantauan terus bertambah setiap hari. Grafiknya meningkat, ujar seorang pengamat. Masyarakat berbondong-bondong menyelamatkan diri, mereka mencari keamanan masing-masing, sebagian tidak terlalu peduli meskipun takut, tapi ada hal yang lebih mengerikan daripada yang tidak kasat mata, kelangsungan hidupnya. Pemerintah, jika dibandingkan dengan negara-negara lain, masih sangat payah dalam menangani masalah Covid 19, pemerintah seperti dilema. Pemerintah itu mau rakyat selamat, dan tidak mau kehilangan momentum pertumbuhan ekonomi. Mereka tidak mau mengorbankan salah satu, bahkan pemerintah cenderung tidak mau modal untuk membiayai hidup rakyat selama fase darurat efek kejut dari corona, terbukti darurat sipil yang dipilih, bukan karantina nasional. Anjuran pemerintah untuk #DiRumahAja membuat penulis berandai-andai, membayangkan jika si ...